Sebagai seseorang yang telah lama berkecimpung dalam dunia pendidikan, saya tiba di satu kesimpulan bahwa pendidikan adalah pondasi utama dalam membangun masyarakat yang berperadaban. Pendidikan bukan hanya proses transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter dan nilai-nilai moral yang akan menjadi landasan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam konteks ini, peran Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi keagamaan dan sosial terbesar di Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata.

Pendidikan yang diusung oleh Muhammadiyah memiliki visi yang komprehensif, mengintegrasikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain itu, integrasi ini merupakan kunci dalam membentuk individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan keterampilan yang memadai.

KH. Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, pernah menyatakan bahwa pendidikan harus mampu membentuk manusia yang berakhlak mulia dan berguna bagi masyarakat. Saya sependapat dengan pandangan ini, karena pendidikan yang hanya berfokus pada aspek akademik tanpa memperhatikan pembentukan karakter akan menghasilkan individu yang cerdas tetapi tidak memiliki integritas moral.

Muhammadiyah memandang pendidikan sebagai sarana untuk membentuk karakter yang kuat, yang pada gilirannya akan membentuk masyarakat yang beradab. Pendidikan di Muhammadiyah menekankan pentingnya nilai-nilai Islam yang universal seperti kejujuran, keadilan, kerja keras, dan kepedulian sosial. Tentu saja, nilai-nilai ini sangat penting dalam membangun masyarakat yang berperadaban, karena masyarakat yang beradab adalah masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan etika.

Selain itu, pendidikan di Muhammadiyah juga menekankan pentingnya kemandirian dan kreativitas. Melalui berbagai program dan kegiatan ekstrakurikuler, peserta didik diajarkan untuk mengembangkan bakat dan minat mereka, serta berani berinovasi. Ini adalah langkah yang sangat tepat dalam mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.

Pendidikan yang Merata

Penting juga untuk menyoroti peran Muhammadiyah dalam menyediakan akses pendidikan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat. Muhammadiyah telah mendirikan ribuan sekolah, madrasah, dan perguruan tinggi di berbagai pelosok Indonesia. Tidak bisa dipungkiri bahwa upaya ini adalah manifestasi dari semangat egalitarianisme dalam Islam yang mengajarkan pentingnya memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Dengan memberikan kesempatan kepada semua orang untuk mengakses pendidikan, Muhammadiyah berkontribusi dalam mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi yang ada di masyarakat. Hal ini sejalan dengan pemikiran tokoh pendidikan Paulo Freire yang menekankan pentingnya pendidikan sebagai alat untuk pembebasan dan pemberdayaan masyarakat.

Islam dan Keterlibatan Sosial

Selain itu, saya berpandangan bahwa salah satu kekuatan pendidikan di Muhammadiyah adalah pembentukan karakter yang kuat melalui kegiatan-kegiatan keagamaan. Peserta didik diajarkan untuk memahami dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka tidak hanya menjadi individu yang cerdas tetapi juga memiliki moralitas yang tinggi. Tentu saja, ini adalah aspek penting dalam membangun masyarakat yang berperadaban, karena peradaban yang tinggi selalu didasari oleh moralitas yang kuat.

Pendidikan di Muhammadiyah juga mendorong peserta didiknya untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Melalui kegiatan-kegiatan ini, mereka belajar untuk peduli dan berbagi dengan sesama, serta memahami pentingnya kontribusi positif dalam masyarakat.

Saya berpandangan bahwa keterlibatan dalam kegiatan sosial ini sangat penting dalam membentuk karakter yang peduli dan bertanggung jawab, yang pada gilirannya akan membentuk masyarakat yang lebih berperadaban.

Terakhir, saya ingin menegaskan bahwa pendidikan di Muhammadiyah memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun masyarakat yang berperadaban. Melalui pendekatan pendidikan yang komprehensif dan integratif, penekanan pada pembentukan karakter, serta penyediaan akses pendidikan yang merata, Muhammadiyah telah berkontribusi secara signifikan dalam menciptakan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan zaman.

Seperti yang dikatakan oleh KH. Ahmad Dahlan, “Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup di Muhammadiyah,” semangat ini yang harus terus dipegang dalam mengembangkan pendidikan di Muhammadiyah demi terciptanya masyarakat yang berperadaban tinggi.

Penulis: Arin Al-Aziz, S.Pd
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Blitar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan